"... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku Ridhai Islam sebagai Agamamu..." {QS. Al Maidah 5 : 3}

TRANSLATE

Minggu, 24 April 2011

CINTA RASULULLAH KEPADA UMATNYA TENTANG SEBUAH KESEDERHANAAN

ALKISAH, ketika Nabi Muhammad SAW, sedang shalat bersama sahabat-sahabatnya, Para sahabat Nabi itu cemas melihat keadaan beliau yang kurang sehat, Mereka khawatir melihat setiap gerakan Beliau. terdengar suara tulang persendian nabi Muhammad SAW, yang bergemeletuk.
Usai Salam, Umar bin Khatab memberanikan diri bertanya : "Baginda, apakah engkau kurang enak badan ?"
"Tidak Aku sehat." Jawab nabi Muhammad SAW.
"Mengapa setiap kali menggerakkan badan, kami mendengar bunyi tulang berkeratakan.?"
Nabi Muhammad SAW, tampak tak ingin bercerita. dengan bercerita, sama halnya beliau bakal membongkar rahasia yang sedang terjadi pada dirinya. Tetapi para sahabat terus mendesak dan bertanya tentang keadaannya. Beliaupun terdiam lalu akhirnya secara terpaksa melepaskan pakaiannya.
Ketika itu. mereka yang menjadi makmum shalat langsung tercengang melihat keadaan nabi Muhammad SAW, didepan mereka terhampar pemandangan, bagaimana beliau telah mengikat perutnya yang mengempis. perut itu diikat dengan selembar kain yang berisikan batu-batu kerikil. mengapa batu-batu itu diikatkan ke perut?, Tampaknya batu-batu kerikil itu ditujukan untuk dapat mengganjal perut dan menahan lapar. kerikil itulah yang bergemeletuk sepanjang Shalat tadi.
"Baginda Nabi, begitu hinakah kami dihadapanmu? apakah engkau kira kami tak sedia memberimu makanan paling lezat? bukankah kami hidup makmur?" tegur Umar dengan menatap kasihan kepada Junjungannya.
Nabi Muhammad SAW membalas dengan tersenyum.
"Tidak. kalian sahabatku, orang-orang yang setia pada-ku, jangankan makanan, harta benda bahkan nyawa kalian serahkan sebagai rasa cinta. tetapi, dima kutaruh mukaku dipengadilan kelak di hari Pembalasan? jika diriku sebagai pemimpin justru menambah beban orang-orang yang kupimpin?". Tukas nabi Muhammad SAW. menjelaskan kepada Umar.
Umar terdiam dan juga para sahabat yang lain.

Sebuah Perenungan buat kita semua, Seorang Pemimpin yang senantiasa mendahulukan kepentingan umatnya, kepentingan rakyatnya, kepentingan masyarakatnya, tanpa melihat apa yang menjadi kepentingan bagi dirinya sendiri, rasa takut akan pertanggung jawaban kelak dihadapan Allah SWT, padahal jelas Rasulullah SAW oleh Allah telah di maksum, namun Rasa Cinta beliau kepada kita sebagai Umatnya terlihat dari Percakapan Ketika Rasulullah SAW Sakaratul Maut

Rasulullah SAW Bersabda “ Beritahu kepadaku, wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untuk-ku di sisi-Nya?”
Jibril pun menjawab, “ Bahwasanya pintu-pintu langit telah dibuka sadangkan malaikat telah berbaris untuk menyambut Rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda.” Segala Puji dan Syukur bagi Tuhan-ku. Wahai Jibril, apalagi yang telah disediakan Allah untuk-ku.?”
Jibril menjawab lagi, “Bahwasanya pintu-pintu surga telah dibuka, bidadari-bidadari telah dihias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan Rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda lagi “ Segala Puji dan Syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang disediakan Allah untuk-ku?”
Jibril menjawab, “Aku memberikan berita gembira untukmu, Engkaulah yang pertama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari Kiamat nanti.”
Kemudian, Rasulullah SAW Bersabda “ Segala Puji dan Syukur aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang kabar yang menggembirakan aku.”
Jibril bertanya “ Wahai Kekasih Allah apa yang sebenarnya ingin tuan tanyakan?”
Rasulullah SAW menjawab, “ Tentang Kegelisahanku. Apakah yang akan diperoleh oleh orang-orang yang membaca Al Qur’an sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang diperoleh orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram Sesudahku?”
Jibril menjawab,” Saya membawa kabar gembira untuk Rasulullah. Sesungguhnya Allah telah berfirman, ‘Aku telah mengharamkan Surga bagi semua rasul dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.”
Rasulullah SAW bersabda, “Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku, Wahai malaikat maut, dekatlah kepadaku.” Lalu Malaikatpun mendekati beliau.

Betapa Besar Cinta Rasulullah terhadap umatnya, disaat terakhir beliau berada didunia ini yang di risaukan adalah keadaan umatnya setelah beliau tiada, akankah kutemui sosokmu wahai Rasulullah SAW diakherat kelak, akan kah dapat kupenuhi rasa dahaga dan kerinduan yang begitu besar tuk berjumpa dengan sesosok Hamba yang begitu di Cintai Allah, Tunggu kami ya Rasulullah………

Tertanda
Umatmu yang mungkin sering melupakanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berdiskusilah dan beri komentar dengan kata-kata yang baik tanpa saling menghina atau menjatuhkan, supaya dapat menjadi berkah..

SILAHKAN BERKOMENTAR BIAR LEBIH SERU...

RUJUKAN ARTIKEL

Al Qur'an The Miracel, Tanya Jawab A Hasan 1-2-3, berbagai Website, Harun Yahya, Tata Cara Shalat A. Hasan, Bulughul maram, dll.

PARA TAMU TERHORMAT

Artikel, Gambar, Video yang ada di website ini terkadang berasal dari berbagai sumber website lain, Dan Hak Cipta Sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut. Jika Anda Keberatan, Apabila Ada Artikel, Gambar, ataupun Video yang tidak berkenan bagi anda ataupun merupakan Hak Cipta Anda, Segera KONTAK KAMI agar dapat kami tindak lanjuti secepatnya.