"... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku Ridhai Islam sebagai Agamamu..." {QS. Al Maidah 5 : 3}

TRANSLATE

Minggu, 24 April 2011

NEGERI PARA SYUHADA


PALESTINA... Negeri Para Syuhada

Untuk mu Syuhada

Kehidupan Bagaikan Roda
Beribu Jaman terus berputar
namun satu yang tak akan pudar
Cahaya Allah tetap membahana
Majulah sahabat Mulya
Berpisah bukan akhir segalanya
lepas jiwa terbang mengangkasa
cita kita tetap satu jua
cita kita tetap satu jua
Walau Raga meregang nyawa
Harta Dunia tiada tersisa
namun jiwa tetaplah satria
takkan surut satu langkah jua
...
Debu Debu dan darah suci
Saksi nan tak terbantahkan lagi
Gunung, lembah Hutan dan Samudra
Untuk Allah diatas segalanya

Tujuh Awan Bersuka Ria
sambut suci menuju Rabb nya
Sahabat nnatikan hadir kami
kan menyusulmu sekejap lagi

Bidadari nan bermat jeli
menyongsong dengan wajah berseri
sahabat kami rela kau pergi
Jihad kita kan terus bersemi
Jalan ini tak akan pernah henti

Izzis


































HUKUM TOKOK, BEDUG ATAU TABUH

PERTANYAAN :
Toko, Bedug dan Tabuh yang dipakai dilanggar-langgar (surau-surau), mesjid, untuk memanggil orang Shalat berjama'ah, kemudian dipanggil lagi dengan adzan itu, apakah hukumnya.?

JAWABAN :
Tokok, bedug dan tabuh mengumpulkan orang untuk berjama'ah itu sudah tentu tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat-sahabatnya, bahkan ada keterangan dimana para sahabat mengajukan macam-macam cara panggilan untuk mengumpulkan orang-orang Berjama'ah, tetapi sekalian itu ditolak oleh Nabi.
Oleh sebab itu Nabi telah menolak sekalian macam cara panggilan kecuali Adzan, maka sewajibnyalah juga kita tolak sekalian macam panggilan selain dari pada Adzan, sesuai dengan Riwayat sebagai berikut :

" Orang-orang Islam diwaktu sampai di Madinah, selalu berkumpul menunggu-nunggu Shalat, tetapi tidak ada siapapun yang menyeru kepada Shalat, Lantaran itu pada satu hari mereka berbincang-bincang dari hal tersebut,: ada yang bilang "gunakan naqus" (tokok) seperti naqus kaum nasranie dan ada pula yang berkata : "gunakanlah terompet seperti terompet kaum yahudi". Maka Umar berkata :"Tidakkah baik kamu suruh seorang panggil (saja) buat shalat ? Maka Sabda rasulullah : "Ya, Bilal ! bangun dan Panggil (orang-orang) buat Shalat". {H.S.R Bukharie dan Muslim}
" Telah berkata Abdullah bin Zaid : Tatkala Rasulullah SAW, telah mengambil keputusan hendak memukul naqus sedang Rasulullah tidak suka lantaran menyerupai Nasrani, Saya tidur dapat mimpi datang seorang yang memakai dua baju hijau, dan ditangannya ia bawa naqus ; maka saya bertanya kepadanya: Ya Abdullah ! Apakah engkau mau jual naqus itu ? orang itu menjawab : engkau mau gunakan dia buat apa ? Saya jawab : "untuk memanggil orang buat shalat." ia berkata : maukah aku tunjukkan kepadamu cara yang lebih baik dari itu ? saya Jawab : mau ! Ia berkata : Sebutlah Allahu Akbar. Allahu Akbar ...... !!! "

wallahualam

CINTA RASULULLAH KEPADA UMATNYA TENTANG SEBUAH KESEDERHANAAN

ALKISAH, ketika Nabi Muhammad SAW, sedang shalat bersama sahabat-sahabatnya, Para sahabat Nabi itu cemas melihat keadaan beliau yang kurang sehat, Mereka khawatir melihat setiap gerakan Beliau. terdengar suara tulang persendian nabi Muhammad SAW, yang bergemeletuk.
Usai Salam, Umar bin Khatab memberanikan diri bertanya : "Baginda, apakah engkau kurang enak badan ?"
"Tidak Aku sehat." Jawab nabi Muhammad SAW.
"Mengapa setiap kali menggerakkan badan, kami mendengar bunyi tulang berkeratakan.?"
Nabi Muhammad SAW, tampak tak ingin bercerita. dengan bercerita, sama halnya beliau bakal membongkar rahasia yang sedang terjadi pada dirinya. Tetapi para sahabat terus mendesak dan bertanya tentang keadaannya. Beliaupun terdiam lalu akhirnya secara terpaksa melepaskan pakaiannya.
Ketika itu. mereka yang menjadi makmum shalat langsung tercengang melihat keadaan nabi Muhammad SAW, didepan mereka terhampar pemandangan, bagaimana beliau telah mengikat perutnya yang mengempis. perut itu diikat dengan selembar kain yang berisikan batu-batu kerikil. mengapa batu-batu itu diikatkan ke perut?, Tampaknya batu-batu kerikil itu ditujukan untuk dapat mengganjal perut dan menahan lapar. kerikil itulah yang bergemeletuk sepanjang Shalat tadi.
"Baginda Nabi, begitu hinakah kami dihadapanmu? apakah engkau kira kami tak sedia memberimu makanan paling lezat? bukankah kami hidup makmur?" tegur Umar dengan menatap kasihan kepada Junjungannya.
Nabi Muhammad SAW membalas dengan tersenyum.
"Tidak. kalian sahabatku, orang-orang yang setia pada-ku, jangankan makanan, harta benda bahkan nyawa kalian serahkan sebagai rasa cinta. tetapi, dima kutaruh mukaku dipengadilan kelak di hari Pembalasan? jika diriku sebagai pemimpin justru menambah beban orang-orang yang kupimpin?". Tukas nabi Muhammad SAW. menjelaskan kepada Umar.
Umar terdiam dan juga para sahabat yang lain.

Sebuah Perenungan buat kita semua, Seorang Pemimpin yang senantiasa mendahulukan kepentingan umatnya, kepentingan rakyatnya, kepentingan masyarakatnya, tanpa melihat apa yang menjadi kepentingan bagi dirinya sendiri, rasa takut akan pertanggung jawaban kelak dihadapan Allah SWT, padahal jelas Rasulullah SAW oleh Allah telah di maksum, namun Rasa Cinta beliau kepada kita sebagai Umatnya terlihat dari Percakapan Ketika Rasulullah SAW Sakaratul Maut

Rasulullah SAW Bersabda “ Beritahu kepadaku, wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untuk-ku di sisi-Nya?”
Jibril pun menjawab, “ Bahwasanya pintu-pintu langit telah dibuka sadangkan malaikat telah berbaris untuk menyambut Rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda.” Segala Puji dan Syukur bagi Tuhan-ku. Wahai Jibril, apalagi yang telah disediakan Allah untuk-ku.?”
Jibril menjawab lagi, “Bahwasanya pintu-pintu surga telah dibuka, bidadari-bidadari telah dihias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan Rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda lagi “ Segala Puji dan Syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang disediakan Allah untuk-ku?”
Jibril menjawab, “Aku memberikan berita gembira untukmu, Engkaulah yang pertama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari Kiamat nanti.”
Kemudian, Rasulullah SAW Bersabda “ Segala Puji dan Syukur aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang kabar yang menggembirakan aku.”
Jibril bertanya “ Wahai Kekasih Allah apa yang sebenarnya ingin tuan tanyakan?”
Rasulullah SAW menjawab, “ Tentang Kegelisahanku. Apakah yang akan diperoleh oleh orang-orang yang membaca Al Qur’an sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang diperoleh orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram Sesudahku?”
Jibril menjawab,” Saya membawa kabar gembira untuk Rasulullah. Sesungguhnya Allah telah berfirman, ‘Aku telah mengharamkan Surga bagi semua rasul dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.”
Rasulullah SAW bersabda, “Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku, Wahai malaikat maut, dekatlah kepadaku.” Lalu Malaikatpun mendekati beliau.

Betapa Besar Cinta Rasulullah terhadap umatnya, disaat terakhir beliau berada didunia ini yang di risaukan adalah keadaan umatnya setelah beliau tiada, akankah kutemui sosokmu wahai Rasulullah SAW diakherat kelak, akan kah dapat kupenuhi rasa dahaga dan kerinduan yang begitu besar tuk berjumpa dengan sesosok Hamba yang begitu di Cintai Allah, Tunggu kami ya Rasulullah………

Tertanda
Umatmu yang mungkin sering melupakanmu

Sabtu, 23 April 2011

BAJU KUSAM SANG PEMIMPIN

UMAR BIN KHATAB pernah menerima utusan negara-negara arab dengan jubah satu-satunya, baju tersebut sudah sangat lusuh dan bertambal sulam. padahal, sebagai pemimpin negara, Umar seharusnya mendapat gaji lebih banyak dariAbu Bakar yang menjadi pemimpin sebelumnya, hal ini disebabkan wilayah pemerintahannya lebih luas dari pada saat dipimpin Abu Bakar. karena wilayah semakin luas, tugas dan kewajibanpun lebih meningkat. namun, ternyata ia hanya digaji sama dengan Abu Bakar.
Penampilan umar yang berbaju lusuh ketika menerima pemimpin Arab itu membuat prihatin para sahabatnya. Merekapun datang menemui Umar dan mengusulkan agar Umar diberi gaji sesuai tanggung jawabnya. Ternyata usulan itu ditolak langsung oleh Umar. Ia justru memarahi orang-orang yang datang membawa usulan tersebut.

" kenapa kalian memaksaku mendapatkan gaji melebihi kebutuhan? ketahuilah. Meski Baginda Nabi diampunkan dosanya, Beliau hidup melarat dan tetap semangat beribadah," jawab Umar dengan marah.

Para Sahabatpu terdiam mendengar kata-kata tersebut, mereka mengerti bagaimana kekerasan hati Umar, apa lagi terhadap hal-hal yang diyakini sebagai prinsip hidupnya. Tetapi para sahabat tak putus asa, mereka kemudian mendatangi Ali Bin Abi Thalib, menatu Nabi Muhammad SAW. yang dikenal dengan kedalaman ilmunya. Para Sahabat berharap, mungkin bila disampaikan oleh Ali, Umar lebih sedia mendengar usul mereka. Apalagi, Ali juga dikenal dekat dengan Umar, setelah bertemu Ali, para sahabat pun mengutarakan maksudnya. ternyata usaha mereka bertepuk sebelah tangan.

"Aku tak berani," tolak Ali.
Ali hanya dapat menyarankan mereka untuk menemui Hafsah, anak Umar yang menjadi istri nabi Muhammad SAW.

Para Sahabat Umar kemudian menemui Hafsah yang kebetulan ketika itu ada juga Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW. yang lebih muda. Keduanyapun menyanggupi permintaan para sahabt Umar tadi. Mereka kemudian berusaha menemui Umar. Setelah bertemu Umar, mereka lantas menyampaikan pesan para sahabat tadi.

"Aku ingin menyampaikan sesuatu". Ujar Aisyah
"Silahkan," sahut Umar.
"Umar, Anda pemimpin Negara, Anda mewarisi kekayaan kaisar Romawi dan Persi. Saat menerima utusan Arab, Anda menggunakan jubah lusuh. Anda perlu mengganti jubah dengan yang baru agar anggun dan berwibawa."

Aisya belum rampung bicara, tetapi Umar mendadak menangis. Aisyah dan hafsahpun khawatir melihat keadaan Umar.

"Aku ingin bertanya, pernahkan Nabi Muhammad SAW. merasa kenyang karena Roti mewah selama berhari-hari?" tanya Umar.

"Tidak." jawab Aisyah dan hafsah

"Pernahkan baginda Nabi minta diberi hidangan makanan enak dan pakaian bagus?"

"Tidak."

"Hai Istri Baginda Nabi, kalian tak pernah menyaksikan baginda Nabi makan enak dan berpakaian mewah. mengapa kalian mengusulkan agar aku hidup mewah?".

Itulah sedikit kisah tentang bagaimana sederhananya kehidupan Seorang Pemimpin yang mampu menguasai Jajirah Arab, mereka tak ingin hidup berlimpahkan kemewahan karena Rasulullah SAW tidak pernah mencontohkan itu, Beliau hidup dengan sangat sederhana walaupun sebenarnya Belaiu mampu untuk hidup berlimpahan Harta dan kemewahan Dunia, semoga menjadi hikmah bagi kita bahwa kehidupan didunia hanyalah sementara sehingga kita mampu menjadikan Pikiran, hati dan Jiwa menjadi lebih Sederhana.

wahanaisani

MENGKAFIRKAN ORANG ISLAM

PERTANYAAN :
Bagaimana hukum mengkafirkan orang Islam ?

JAWABAN:
mengkafirkan orang bukan perkara kecil, orang yang mengaku Islam itu tidak boleh dikafirkan, melainkan kalau ia terus terang ingkar kepada Qur'an, Ingkar kepada Nabi SAW, Ingkar kepada salah satu Hukum Islam dengan menyembah berhala, menyembah hantu, Syaitan atau lain-lain pekerjaan yang jelas terang kekufurannya.
Adapun orang Islam yang bersalahan paham dadalam masalah Agama, walaupun masalah I'tiqad, itu tidak boleh dikafirkan
Pendeknya, tidak patut meringankan mulut tentang mengkafirkan seseorang yang bersalah faham didalam masalah Agama walau bagaimanapun besar kesalahannya itu.

oleh sebab itu orang yang kita pandang salah itu cukuplah dengan disalahkan saja, itupun kalau sudah cukup kuat alasan kita. dan janganlah sekali-kali berani mengkafirkan, karena bahayanya terlalu besar :

Sabda nabi SAW :

" Seorang apabila mengkafirkan saudaranya, maka kembalilah kekufuran itu kepada salah seorang daripada keduanya." {H.S.R Muslim}
" Siapa berkata kepada saudaranya : "Hai Kafir" maka kembalilah kekufuran itu kepada salah seorang daripada keduanya. kalau memang saudaranya itu sebagaimana ia katakan (benarlah ia) tetapi kalau tidak, niscaya kembalilah kekufuran itu kepadanya (sendiri)" {H.S.R Muslim}
" Barang siapa mengkafirkan seorang atau ia panggil dia .. "Hia Musuh Allah !" padahal ia tidak begitu, melainkan kembalilah (Panggilannya) itu kepadanya sendiri" {H.S.R. Muslim}.

Menurut hadits-hadits tersebut diatas, bahwa mengkafirkan orang itu satu larangan besar, karena orang yang dikafirkan itu, kalau tidak betul kafir pada pandangan Allah, maka kekafiran itu akan kembali atas orang yang mengkafirkannya itu.

GAMBAR-GAMBAR KALIGRAFI























SILAHKAN BERKOMENTAR BIAR LEBIH SERU...

RUJUKAN ARTIKEL

Al Qur'an The Miracel, Tanya Jawab A Hasan 1-2-3, berbagai Website, Harun Yahya, Tata Cara Shalat A. Hasan, Bulughul maram, dll.

PARA TAMU TERHORMAT

Artikel, Gambar, Video yang ada di website ini terkadang berasal dari berbagai sumber website lain, Dan Hak Cipta Sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut. Jika Anda Keberatan, Apabila Ada Artikel, Gambar, ataupun Video yang tidak berkenan bagi anda ataupun merupakan Hak Cipta Anda, Segera KONTAK KAMI agar dapat kami tindak lanjuti secepatnya.